Tak berselang berapa lama muncul pemberitahuan via email bahwa seseorang telah memberikan komentar atas postingan tersebut, sedikit kaget sih, rupanya komentar tersebut berisi tentang sindiran akan tindakan ceroboh saya dalam upgrade bbm tanpa memperhitungkan kemampuan perangkat usang yang saya miliki.
Jujur aja, memang salah saya atas ketidak pahaman dalam mengoptimalkan perangkat bb, main download aja tanpa mencari informasi terlebih dahulu. Saya hendak berterima kasih atas teguran dari sang komentator beserta sedikit pembelaan atas kekurang pahaman saya, sayangnya pengirim tersebut Anonymous, tidak ada jaminan doi bakal baca ucapan terimakasih saya atas tegurannya, lha wong identitas pengirim aja ga ada.
Saya berfikir, kenapa sih untuk berkomentar di blog aja mesti ga pake identitas diri (anonymous)? Membaca komentar dari Anonymous sama artinya ngomong dengan orang yang pake topeng.
Benar kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, mulai saat ini ijin komentar anonymous terpaksa dihapus, lebih menyenangkan jika mendapat komentar dari akun 'jelas' ketimbang tidak, bagaimana bisa kita menyebut nama 'anonym' saat berterimakasih atas kunjungan dan komentar yang telah dilakukannya diblog.
Conversion Conversion Emoticon Emoticon